Rabu, 03 September 2014

Pendakian Ke Puncak Rinjani - Taman Nasional Gunung Rinjani Pulau Lombok

Gunung Rinjani dalam Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah salah satu ikon dari Keindahan alam Indonesia. Tak heran Rinjani menyenangkan sangat banyak pelancong dunia untuk mendakinya dan melihat langsung keindahan Gunung Rinjani. Selain tersebut Gunung Rinjani adalah salah satu spot terindah juga diincar tetapi sangat banyak fotografer dikarenakan medannya untuk mendaki terbilang susah dengan butuh persiapan yang matang. Dibutuhkan dominan persiapan juga perlengkapan untuk berhasil mendaki dan nyaman. Saat anda mendengar Gunung Rinjani yang terbayang ialah keindahan gunung itu serta cerita-cerita menegangkan sepanjang pendakian, tidak heran Gunung Rinjani sebagai hal gunung yang esksotis serta hal ikon dalam Pulau Lombok, NTB. Dan tingginya yang mencapai 3.726 meter dari seantero laut (mdpl), gunung ini pun mencatatkan dirinya sebagai gunung api tertinggi ke-2 di Indonesia, setelah Gunung Kerinci pada Tanah Sumatera.
Gunung Rinjani letaknya dalam 3 kalangan kabupaten di Lombok, yakni Lombok Barat, Pulau Lombok Tengah dan Pulau Lombok Timur juga selalu berstatus gunung api aktif sesudah kini. Semua ahli vulkanologi memperkirakan, Gunung Rinjani meletus dalam season 1257.
Selanjutnya, di letusan yang terjadi dalam musim 1874, dalam tengah kawah Rinjani muncul hal gunung terbaru, yang selanjutnya dikenal dan Gunung Terupdate Jari (dua.376 mdpl). Kegiatan Rinjani terakhir sudah ada dalam musim 2010 yang melontarkan lava serta meterial vulkanik lainnya hingga area sejauh 5,lima km. bagaimanapun selalu berbagai kali meletus, anda tetap dapat mendaki. Tentu dan izin terlebih dahulu ke Taman Nasional, sebab merekalah yang mampu penting kamu demi dapat naik apa tidaknya dengan memperkirakan cuaca alam dan aktivitas gunung ini.

Saya dari dahulu sudah harap sekali untuk mendaki Gunung Rinjani sebab beratnya medan serta persiapan fisik inilah yang membuat terus batal dengan akhirnya datang juga kans untuk mendaki Gunung Rinjani. Ketika tersebut Gunung Rinjani serta telah lama menjadi obsesi bermacam negara, mulai dari pendaki gunung, peneliti lingkungan dengan gunung api, para fotografer fit profesional maupun hobi, setelah wisatawan masyarakat alam juga keindahan. Alamnya yang kaya serta keanekaragaman hayati, medannya yang menantang, juga panorama alamnya mengundang decak kagum jadi rangkaian daya tarik dari gunung tersebut.

Puncak Gunung Rinjani, panorama alamnya yang indah dan medannya yang menantang ialah daya tarik nomor satu buat para pendaki gunung. Selain tersebut, di kawasan tersebut begitu juga terdapat Danau Segara Anak, sumber mata air panas berikut air terjunnya, yaitu daya tarik yang lain. Kawasan Rinjani jadi habitat berbagai flora juga fauna dengan fenomena alam yang bisa menjadi sumber plasma nutfah dengan sangat berguna demi pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan hingga penelitian. Dari sisi flora, kawasan tersebut mempunyai sejumlah flora endemik Nusa Tenggara, semacam Vernonia Albiflora, Vernonia Tengwalii juga beraneka bentuk anggrek (Peristylus Rintjaniensis serta Peristylus Lombokensis).

Sedangkan dalam bagian fauna, selain jadi habitat kawanan babi hutan (Sus Scrofa), kera abu-abu (Macaca Fascicularis), Lutung (Tracyphitecus Auratus Cristatus), Trenggiling (Manis javanica), Musang Rinjani (Paradoxurus- Hermaproditus Rhindjanicus), Leleko atau Congkok (Felis Bengalensis Javanensis), Rusa Timor (Cervus Timorensis Floresiensis) dengan Landak (Hystrix javanica). Di sini serta terdapat bermacam bentuk burung yang diantaranya merupakan Punglor Kepala Hitam (Zootera Doherty), Koakiau (Philemon Buceroides Neglectus), Kakatua Jambul Kuning (Cacatua Shulphurea Parvula), Isap Madu Topi Sisik (Lichmera Lombokia), Punglor Kepala Merah (Zootera Interpres), Perkici Dada Merah (Trichoglossus Haematodus). Meskipun memasuki ketika pendakian anda jarang menjumpai hewan hewan itu, tapi tercatat hewan hewan dalam bertemu selalu ditemukan
Serta kekayaan yang dimilikinya, di tahun 1997 pemerintah Indonesia menetapkan kawasan Gunung Rinjani merupakan Taman Nasional juga lebar kawasan perlindungan yang mencapai 41.330 hektar.
Fotografi
Untuk pencinta fotografi saya menyarankan untuk melewati rute Sembalun dikarenakan dari sini anda sukses memanfaatkan sangat banyak landscape pegununungan juga bukit. Tidak hanya itu, dalam sini anda dapat memanfaatkan pemandangan savana dengan rumput pada tetangga kita.

Teknis Fotografi yang diwajibkan disiapkan yaitu berikut.
1. Siapkan batere cadangan dengan memory card yang cukup, karena akses listrik tidak ada selama pendakian.
2. Tripod dibutuhkan untuk memotret sunset, sunrise, star trail serta time lapse dalam keadaan malam.
tiga. Bawalah kamera cadangan. Sering ditemui berbagai style kamera dan batere selain lithium yang ngedrop pada saat pada puncak gunung. Dikarenakan saat sunrise serta dalam puncak Rinjani suhu berhasil mencapai 5-8 derajat celcius.
4. Sebab tujuan kita yaitu memotret, amat disarankan untuk menikmati porter ramainya yang sekedar meraih peralatan foto kamu.
lima. Ketika berada kesempatan demi membersihkan kamera, sebaiknya dilakukan didalam tenda yang minim juga bubuk.
6. Usahakan jangan berganti ganti lensa, dikarenakan debu sangat banyak dalam Gunung Rinjani. Berulang bergonta ganti lensa menciptakan dominan debu masuk ke di sensor kamera.
tujuh. Seumpama anda naik menuju Gunung Rinjani menempuh rute Sembalun, bawalah lensa range 17-55 mm untuk nonfFullframe dan lensa 24-70 mm untuk lensa fullFrame. Kedua lensa ini paling ideal untuk memotret selama perjalanan.

Pendakian Gunung
Sebagian besar semua pendaki ialah wisman. Jarang saya temui orang Indonesia atau pengunjung domestik yang mendaki. Tersebut dikarenakan mendaki gunung menjadi acara yang wajib tenar pada Taman Nasional Rinjani. Hampir setiap selesai minggu, gunung ini diramaikan oleh semua pendaki gunung yang berhasrat menjejakkan kakinya pada atap Dunia Pulau Lombok itu. Sesungguhnya berada tiga rute pendakian untuk ke Puncak Rinjani, namun ketika itu berada 2 rute resmi yang sudah ditetapkan oleh pengelola Taman Nasional Rinjani, yakni rute Lawang Senaru serta Lawang Sembalun.

Serta dari kedua rute itu, Lawang Sembalun sebagai rute favorit seluruh pendaki mengingat berjarak yang makin dekat juga puncak. Dan seorang rute selanjutnya sebagai Torean, untuk yang tidak soal medan dan bukan miliki fisik yang kuat, saya amat bukan menyarankan demi melewati rute tersebut. Terletak pada sisi timur laut dari puncak Rinjani, Desa Sembalun dapat dicapai sepanjang empat sesudah lima jam dengan kendaraan dari Kota Mataram atau kawasan Senggigi. Momen pendakian dari sini ke Puncak Rinjani dihelat selingkungan tujuh jam. Tapi dalam realitasnya pendakian Rinjani andai sambil memotret sukses membutuhkan kala sepuluh sampai 11 jam.

Demi trip pendakian fotografi saya amat menyarankan dari Rute Sembalun, dikarenakan pendakian dari Desa Sembalun cukup seru. Pada pertama perjalanan, medan yang dilalui berupa padang rumput yang luas yang diselingi pepohonan, dengan keadaan medannya yang relatif datar. Karenanya, di perjalanan kamu mampu memperhatikan panorama sekitar. Terkadang lereng puncak Rinjani juga bisa terlihat jelas jika langit sedang cerah.
Sesuatu tersebut tetap berbeda dengan kondisi dalam Jawa atau Sumatera yang biasanya berupa hutan tropis yang lebat. Momen pendakian sedikit berbeda setelah melewati pos-3. Kali ini, pepohonan besar lebih sangat banyak berhadapan dengan medan cenderung menanjak pada akhirnya bakal menguras tenaga.
Yang menggoda, di rute itu dengan terdapat sebuah daerah yang dikenal juga “Bukit Penyesalan”. Dinamakan demikian karena, ketika berada pada sini, dominan pendaki yang kemudian terasa menyesal pada mendaki Rinjani. Tanjakan curam dan bukit seakan tiada berujung. Tapi, bagi merekapun yang memperoleh mental baja serta tak akrab lelah, paling bisa melintasi tanjakan yang menghadang setelah akhirnya tiba pada sesuatu lokasi yang dinamakan Pelawangan Sembalun.
Pelawangan Sembalun adalah sesuatu dataran memanjang yang berada persis dalam bagian jurang yang terjal serta selalu pada. Tempat itu jadi camp favorit para pendaki sebelum ke puncak Rinjani dalam keesokan harinya. Panorama yang disuguhkan pada Pelawangan Sembalun memang memikat. Mata bakal disuguhkan bentangan alam yang berupa Puncak Rinjani, lereng-lereng yang berbaris dengan terjal dan Danau Segara Anak di bawah sana.

Bahwa selalu miliki stamina yang kuat dari Pelawangan kita berhasil melanjutkan summit attack alias pendakian menuju puncak Rinjani biasanya dilakukan pada pagi-pagi buta, sekota pukul 02.00. Kondisi itu dipilih agar pendaki berhasil mendapatkan kala sunrise dalam puncak Rinjani. Pendakian menuju puncak Rinjani memerlukan gelora semangat juga fisik yang mumpuni. Selain masih diwajibkan bertanding rasa kantuk dan udara yang dingin, medannya yang berpasir cukup menyulitkan dalam merambat. Kendati demikian, banyak telah pendaki yang akhirnya berhasil mempunyai puncak. Ketika dapat menjejakkan kaki dalam puncak, seluruh “pengorbanan” dijamin bakal terbayar lunas.
Dari puncak, pendakian diarahkan kembali ke Pelawangan Sembalun dengan lainnya turun ke Desa Sembalun. Perjalanan turun bakal digelar lebih tangkas. Semua pendaki dapat tiba dalam Desa Sembalun dalam sore atau petang hari.

Danau Segara Anak yang berada dalam ketinggian 2.010 mdpl, adalah satu diantaranya lokasi favorit pada Rinjani. Bukan cuma menawarkan suasananya yang hening, danau ini membuka panorama alamnya yang mengundang decak kagum. Siapa pun bakal merasa betah kala ada dalam sini. Di danau seluas sekitar satu.100 hektar tersebut dengan banyak terdapat ikan yang serta jadi hidangan makan malam favorit para pendaki. Bulan Juli sesudah Agustus adalah musim unggulan untuk mendaki Rinjani. Dalam waktu tersebut, pendakian akan berlangsung meriah dengan banyaknya pendaki gunung. Terlebih menjelang tanggal 17 Agustus, dimana dominan deretan pendaki gunung pada Tanah Air yang merayakan Hari Kemerdekaan RI dalam lokasi ini.

Menelusuri umum, medan pendakian dalam Gunung Rinjani bukan mampu disebutkan mudah. Selain fisik juga mental yang prima, diperlukan pula perlengkapan yang memadai untuk meminimalkan berbagai risiko yang dapat terjadi. Kendati begitu, buat mereka yang tergolong awam di pendakian gunung selalu berhasil menikmati Rinjani, adalah dengan memakai jasa trekking organizer (TO) atau travel agent yang memiliki spesialisasi pada mengelola pendakian yang dominan terdapat pada Mataram atau dalam Desa Sembalun atau Senaru. Tarif yang dipatok sukses mencapai Rp dua.200.000 per orang, tergantung paket perjalanan yang dipilih. Biaya tersebut biasanya sudah termasuk jasa pemandu dengan portir, perlengkapan dan perbekalan selama pendakian.
Ingat demi mendaki Rinjani ini dibutuhkan 50 persen Stamina serta 50 persen sisanya sebagai mental. Tanpa keduanya kamu bukan akan berhasil mendaki dan nyaman. Selama pendakian jagalah baik perbuatan juga anggapan Kita, sebab demi menjaga sebuah yang tak diharapkan sepanjang pendakian. Hormati alam. Gunung tersebut bukan demi ditaklukkan tetapi dihormati dengan dijaga.

Selamat mendaki serta memakai Keindahan Gunung Rinjani, Safety Hiking and Go Green.

Gili Trawangan, Surganya Bule dalam Indonesia

Ketenaran Gili Trawangan sudah terkenal, bahkan tidak kalah serta Bali. Bahkan, turis asing seringkali mendominasi turis lokal dalam Gili Trawangan layaknya surganya turis asing dalam Indonesia. Pulau gili Trawangan menjadi tujuan destinasi berwisata awal yang wajib dikunjungi. Sambil menunggu menyambut teman saya yang bakal jadi teman perjalanan menuju Gunung Rinjani. Pukul 07.45 WIB kereta Sri Tanjung meraih saya dari Yogyakarta menuju Banyuwangi. Kereta Sri Tanjung telah tak asing untuk saya. Sebelum kereta itu ber-AC, saya sudah beraneka kali merasakan perjalanan bersamanya. Sekota pukul 21.00 WIB, kereta selesai pada stasiun terakhir pada kota Banyuwangi.
Berjalan kaki sekota sepuluh menit, saya bersama bermacam anak muda Lombok dengan Bali segera menuju pelabuhan Ketapang. Bersyukur tak perlu wajib menunggu kami langsung ke kapal penyeberangan ke pelabuhan Gilimanuk, Bali sehabis merekrut tiket. Perjalanan dalam bertemu kapal lebih kurang 1 jam. Di tengah perjalanan, berbagai penumpang sempat terkejut mendengar suara benturan sengit . Rupanya kapal yang saya naiki pernah bersenggolan juga kapal lain entah apa penyebabnya.

Dominan satu kali saya lihat kapal yang lalu lalang di tengah selat Bali malam itu. Mungkin sebab jelang Lebaran, selanjutnya lintasnya menjadi padat. Satu kota pukul 24.00 WITA kapal bersandar dalam dermaga pelabuhan Gilimanuk. Saya dengan rombongan segera bergegas menuju Terminal Gilimanuk untuk menggilai angkutan menuju pelabuhan Padang Bay.

Kami mendekati suatu bus kecil yang sepertinya bakal segera berangkat serta memperhatikan seorang pemudi sedang bernegosiasi cukup alot dengan kondektur atau mungkin calo. Uniknya, untuk menawar harga yang agak mahal dia dengan temannya menuturkan kalau kami serta rombongan mereka. Akhirnya ongkos disepakati 50 ribu rupiah. Tidak jauh dari perkiraan saya sebelumnya.
Setengah perjalanan saya ngobrol dan salah satu teman rombongan, setengahnya lagi tidur, mengingat sungguh sudah saatnya tubuh wajib istirahat. Satu kota pukul 04.00 WITA kami tiba di pelabuhan Padang Bay. Kami berniat menggandrungi warung untuk istirahat minum minuman hangat sambil menunggu kapal yang akan berangkat.

Pelabuhan masih sepi, saya sekedar atas juga satu bapak yang menjual nasi bungkus. Sebungkus nasi saya habiskan untuk sarapan pengganti makan malam. Tidak lama kemudian, kami masuk ke kapal ke pelabuhan Lembar. Salah seorang teman mengajak demi istirahat pada dek wajib bersua sambil menunggu sunrise. Angin kencang juga awan yang tebal membuat saya bukan percaya dapat menggunakan indahnya pemandangan sunrise pada atas kapal.

Tetangga pukul 11.00 WITA, sehingga saya tiba pada pulau Pulau Lombok. Seusai hampir 1 jam kapal mengantre bersandar. Pada pelabuhan Lembar saya berpisah juga rombongan. Pergi dari pelabuhan, saya berjalan menuju alternatif raya demi menggilai angkot ke terminal Mandalika juga yang lain ke Pulau gili Trawangan. Pada perjalanan menuju terminal Mandalika saya melongok tetap dominan pura. Tak salah memang jika pulau Pulau Lombok selalu bersaudara serta pulau Bali, bagaimanapun mayoritas penduduknya beragama Islam.
Selingkungan pukul 14.00 WITA saya tiba pada pelabuhan Bangsal . Selepas merekrut jatah tiket kapal, saya menuju kapal yang sudah dikatakan menurut penjual tiket. Pelabuhan Bangsal yaitu lokasi penyeberangan menuju menuju Gili Meno, Gili Air, juga Gili Trawangan. Gili Trawangan jadi tujuan yang wajib ramai dikunjungi.
Tidak berapa lama, awak kapal berteriak memanggil semua penumpang yang akan ke Gili Trawangan, persis setelah berita dari pihak penjual tiket yang memberitahukan kalau quota penumpang terpenuhi. Tiga puluh menit selanjutnya, sehingga saya mendarat pada Pulau gili Trawangan yang keindahannya telah populer setelah ke luar negeri. Kesan awal sesaat seusai menginjakkan kaki dalam pulau kecil itu yaitu, ramai hanya sekali.

Sambil menggendong backpack saya berjalan mengelilingi jalan-jalan pada pinggir pantai Gili Trawangan, sambil menyukai spot demi snorkeling besok pagi dari referensi yang telah saya baca. Dari perhitungan google maps, berjarak hanya selingkungan 7 km, cukup untuk pemanasan kaki persiapan mendaki gunung Rinjani. Sepanjang perjalanan saya lebih sangat banyak menghadapi turis-turis mancanegara dari dalam sesama negeri sendiri.

Saya yang berjalan seorang diri benar-benar rasanya asing seolah berada tak dalam Indonesia. Dari apa yang di cermati dengan didengar, mendalami pernah saya membicarakan suasana semacam itu. Mungkin sudah terlambat saya asal kesini. Kenapa bukan dari dulu sebelum terkenal ke semua lapisan didunia. Itulah kesan kedua saya. Sungguh turis-turis internasional tersebut adalah yaitu publik Gili Trawangan, sementara warga lokalnya kebanyakan pengusaha atau penjual jasa. Semoga mereka dapat bekerja sejenis menjaga kelestarian alam Pulau gili Trawangan.

Hampir setiap pantai bagian timur yang saya lihat ramai sekali dengan event orang, maksimal yang tampil dalam air atau cuma duduk atau tidur dalam menghadapi pasir. Sedangkan bagian sebelah barat makin sangat banyak kafe saya jumpai, tidak banyak orang tampil dalam laut. Sehabis seorang setengah jam berjalan, saya akhir dalam sebuah pondok dalam pinggir pantai untuk memakai dengan mengabadikan moment sunset. Wow, memang indah!

Langit yang bersih berselaput lembayung senja, dengan bulatnya matahari yang perlahan-lahan turun menuju peraduan malam benar-benar pemandangan sunset yang sempurna. Semoga sunrise esok pagi dan sempurna. Perjalanan saya lanjutkan ke sisi timur pantai demi menyukai lokasi nge-camp menunggu sunrise.

Setelah berjalan lebih kurang satu jam, saya menemukan lokasi yang pas dalam pinggir pantai. Sepi dari keramaian, namun masih dekat juga rumah penduduk. Seusai memanfaatkan makan malam nasi urap khas Gili Trawangan, saya segera beristirahat untuk memulihkan tubuh. Pukul lima pagi saya bangun dengan segera membereskan tenda. Telah sangat banyak orang beraktifitas pagi ini, jogging, alternatif kaki, atau bersepeda keliling pulau.

Pagi yang cerah, gumpalan-gumpalan awan minor menggantung dalam langit, dan Gunung Rinjani nun jauh disana diterangi bulatnya si mentari yang beranjak dari peraduannya. Oh, indahnya pagi ini. Saya bersyukur berhasil menggunakan sunset dan sunrise di lokasi yang terbaru saya singgahi pembuka kali. Jadi bersemangat demi memulai kegiatan hari itu.

Saya segera menggandrungi tempat penyewaan alat snorkeling demi menggunakan alam bawah laut Gili Trawangan yang telah populer. Hampir setiap lokasi persewaan menawarkan trip snorkeling sebanyak 3 spot, tetapi saya sungguh sudah berniat demi snorkeling di pinggir pantai saja, mengingat waktu yang terbatas. Sehabis alat yang cocok saya mampu, segera saya berjalan ke menuju arah selatan sisi timur pulau gili mencari hotel Vila Ombak.

Kepada ceritanya kurang lebih 50-100 m dari Pantai Vila Ombak, pemandangan bawah lautnya amat apik. Bukan lama berjalan, saya melongok dominan gazebo-gazebo berdiri di pinggir pantai juga papan nama Villa Ombak. Saya segera menuju pinggir pantai mencintai tempat yang teduh demi menjalankan pengamatan. Ombak masih cukup tinggi dan mempelajari berada orang tampil di laut, saya ragu untuk segera berenang.

Saya berjalan kembali menuju menuju selatan, namun serta selalu mengamati menemui event di pantai. Mungkin masih pagi, realitasnya telah pukul 10 lebih. Saya berjalan kembali menuju arah utara juga sehingga saya melihat berbagai turis asing bersiap berangkat juga kapal demi diving. Telah berada aktivitas berarti, mulai terjun menuju laut.

Memang benar datangnya, kira-kira 50-100 m dari pantai, pemandangan bawah laut Pulau gili Trawangan masih eksotis, tidak butuh sewa kapal. Di berbagai tempat kapal bersandar, alam bawah lautnya selalu terjaga. Bermacam berbagai terumbu karang serta ikan membuat saya betah berenang kesana bergabung, tak takut gulungan ombak setinggi 1 m yang kadang mengombang-ambingkan tubuh. Memang sangat mengagumkan. Sukses mengobati rasa keterasingan saya.

Memanfaatkan Keindahan Pantai “Pink” pada Pulau Lombok

Pulau Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu ikon pariwisata pada Indonesia yang namanya sejak diketahui semua pengunjung pada serta luar negeri. Hampir semua pantai di Pulau Pulau Lombok sangat memikat seluruh wisatawan. Satu diantaranya pantai yang bukan kalah menyenangkan adalah Pantai Pink. Pantai tersebut terletak di Desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Pulau Lombok Timur. Demi mencapai Pantai Pink sukses ditempuh sekitar dua jam dari Kota Mataram, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pantai yang sesungguhnya bernama Pantai Tangsi tersebut dimaksud ialah Pantai Pink sebab warna pasirnya yang didominasi menurut warna pink serta mempunyai panorama alam yang sangat menegaskan dengan keindahan alam yang demikian menakjubkan.
Pada awalnya tidak sangat banyak yang mengetahui keberadaan pantai cantik tersebut. Pantai itu cuma digunakan adalah tempat transit nelayan-nelayan berasal Desa Tanjung Luar.

Selain keindahan pantainya, dalam kawasan ini dan terdapat goa bersejarah peninggalan Jepang. Konon kabarnya dalam tempat ini sebelumnya tempat pernah digunakan adalah barak tentara Jepang ketika mendarat pada Lombok di tahun 1942. Selain demi lokasi persembunyian, goa tersebut jadi lokasi demi mengintai saingan (sekutu) dikarenakan tempatnya yang strategis serta menghadap pantai.
Pantai Pink memperoleh daya tarik tersendiri karena kekhasan warna pasirnya. Warna pink terbentuk karena butir-butir asli warna putih pasir bercampur juga serpihan karang merah muda. Bias sinar matahari juga terpaan air laut meningkatkan makin jelas terlihat warna pink pantai ini.

Tak kalah serunya pada pantai ini dikelilingi tebing-tebing. Dari bertemu tebing, pengunjung berhasil memanfaatkan panorama alam seiring juga embusan angin laut. Suara ombak selalu menyiratkan menciptakan terpukau yang menikmatinya.

Tapi sayang waktu infrastruktur tindakan menuju Pantai Pink ini selalu rusak parah. Menanggapi lagi bukan berada fasilitas umum yang memadai, seperti toilet, lokasi ibadah serta transportasi umum menuju pantai yang menanggapi ada. Sebaiknya pengunjung memakai kendaraan sendiri juga membawa bekal pun sebab pada sana bukan ada warung.

Meski alternatif menuju pantai itu terbilang buruk, tapi jangan khawatir rasa lelah pada cara bakal terbayarkan seandainya Kita telah setelah di Pantai Pink. Pemandangan indahnya seakan-akan menghapus rasa lelah Kamu, juga dengan deru ombak kecilnya yang dapat menenangkan hati juga pikiran. Mata Anda bakal terbelalak dikarenakan memperhatikan hamparan pasir pink dengan laut hijau kebiruan yang terhampar dalam Pantai Tangsi.

Kekayaan bawah laut pantai tersebut memang menawan. Bukan perlu menyelam sampai pada kedalaman tertentu, Kita cuma butuh snorkeling dengan bakal melongok beberapa biota laut dalam pantai ini.
Asyiknya lagi pantai ini dangkal akhirnya anda mampu bebas berenang tanpa takut arus yang deras. Berada di sesuatu cekungan alias teluk membuat tak ada ombak besar menyambar daratan Pantai Pink yang mempunyai arus cukup rileks juga bukan mengancam. Kalau sempat ber-snorkeling, maka Kamu bakal dibuat takjub menurut terumbu-terumbu karangnya yang amat indah.

Pulau Lombok Bukan Cuma Pulau gili Trawangan, Ada Pulau gili Sudak

Matahari siang tersebut cukup menyengat. Namun teduhnya kapal perahu yang kami tumpangi, dan semilirnya angin laut sepoi-sepoi, membuat udara dalam Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, jadi sejuk.
Suara mesin kapal yang sedikit berisik, berbenturan juga bunyi ombak minor yang menghantam sisi bawah kapal. Sepanjang mata memandang, terlihat laut biru muda yang dikelilingi oleh tepi pulau hijau dalam sekitarnya. Sesekali terlihat dan kapal dan perahu yang melintas.

Perjalanan dari tepi pulau Lombok ke sesuatu pulau minor bernama Gili Sudak tersebut pun menjadi amat mengasyikkan. Berbicara soal pulau gili - begitulah mereka membicarakan pulau sampingan dalam sini - pasti kamu langsung teringat juga Pulau gili Trawangan. Sebuah pulau gili yang sungguh telah sangat populer dalam negara wisatawan di juga luar negeri.

Namun kami sengaja menentukan pulau gili lain, yang selalu sepi dengan jauh dari keramaian manusia. Demi dikenal, Pulau Lombok tersebut memang memperoleh sangat banyak pulau gili dalam sekitarnya, juga kebanyakan tetap menanggapi ramai dijamah manusia.

“Welcome to our island. Nobody here. Just you and me. Pulau tersebut tetap amat jarang pengunjungnya. Selalu perawan, kamu yang memerawaninya,” tutur pemandu tamasya kami, Fakhrurozi, ketika kapal sampingan kami akirnya merapat di Pulau gili Sudak.

Sesuai serta yang dikatakan Fakhrurozi, hanya terdapat beberapa bangunan dalam bagian luar pulau ini. Sementara pada sisi dalamnya adalah pohon-pohon hijau yang membentuk suatu hutan belantara.
Pengunjungnya ketika itu juga, kebetulan sekedar rombongan kami saja. Kesan liar dengan eksotis langsung terasa menyebar pada semua penjuru pulau tersebut.

Kita pun langsung disambut tapi rekan-rekan Fakhrurozi yang telah menunggu dalam sana. Makanan lezat langsung dihidangkan, mengingat saat ketika tersebut menunjukkan jam makan siang.

Perut yang pertama sudah keroncongan juga langsung dipenuhi dan ikan laut bakar dengan kelapa muda. Menu yang sungguh pas disantap dalam pinggir pantai, sambil memandangi panorama laut biru nan indah.

Sehabis perut kenyang, ketika yang ditunggu-tunggu pun tiba. Snorkeling. Demi mampu menanggapi terumbu karang juga ikan-ikan yang indah, tak butuh bergerak sampai jauh menuju tengah laut.

Sekedar berjarak bermacam meter dari tepi pantai, terumbu karang juga sudah mulai bermunculan. Namun bahwa bergerak lebih menuju tengah lagi, tentu saja spesies terumbu karang serta segala bentuk ikan semakin ramai bermunculan.

Melihat beberapa ikan yang tak dilihat nama dan jenisnya itu meliuk-liuk pindah masuk terumbu karang, menimbulkan rasa iri. Seumpama bisa, rasanya berharap menjelma menjadi spesies ikan dengan ikut berenang dalam antara terumbu-terumbu karang tersebut. Tinggal sementara pada dunia bawah laut yang apik, melupakan kepenatan yang sudah ada di daratan.
Selain biota bawah lautnya memang indah serta kaya, keasyikan snorkeling pada Pulau gili Sudak ini juga didukung tapi arus air lautnya. Arus air laut yang rileks, bukan berombak, menjadikan keasyikan tersendiri saat kamu mencelupkan bagian wajah kamu ke permukaan air. Anda berhasil melongok menuju dasar laut dan santai, nyaman serta damai seakan tanpa gangguan.
“Kalau ombaknya besar, susah demi snorkeling. Nanti bisa pusing serta mual,” kata Fakhrurozi.

Hujan Bukan Rintangan
Berwisata alam ketika musim hujan seperti sekarang memang mampu jadi masalah besar. Acara liburan mampu rusak pada sekejap dan hujan yang asal mengguyur. Tetapi sebuah tersebut tidak berlaku kepada kami.
Meski hujan cukup deras telah mulai turun, namun kami masih asyik menyatukan diri serta alam yang ada di Gili Sudak. Tak berada yang mundur saat hujan turun mengguyur.

Beraneka tetap asyik snorkeling. Tetapi ada serta yang telah sejak beralih ke pagelaran lainnya, mengayuh-ngayuh perahu kano. Nah, kekurangan yang tetap selalu terasa dalam Pulau gili Sudak tersebut yaitu minimnya fasilitas.
Selain snorkeling dan perahu kano, serupa satu kali bukan tersaji fasilitas hiburan yang lain. Tapi suatu itu wajar mengingat selalu jarangnya pelancong yang mengunjungi tempat tersebut.

Menjadi, beberapa pada diantara kami yang sudah puas dan snorkeling, juga tidak kebagian perahu kano yang jumlahnya minim, menikmatinya dan berenang atau sekadar berendam. “Kalau ke atas malah dingin, enak dalam sini berendam, hangat,” ucap Danu, satu diantaranya jurnalis sarana dunia maya.

Pulau gili Ukuran Mini
Dari Pulau gili Sudak, terlihat sesuatu gili berukuran mini yang dinamakan Pulau gili Gendis. Kami juga menyempatkan diri menyeberang ke sana karena bentuknya yang sejak tadi membuat kami perhatian.
Gili Gendis dalam Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Cuma butuh ketika sekitar lima menit demi menyeberang menikmati perahu mesin. Semakin perahu mendekat, rupa Gili Gendis semakin tampak lanjut.

Bentuk pulaunya hampir membentuk lingkaran. Dalam bagian luar, pulau, pasir putih kecokelatan kelihatan melingkar mengikuti kontur pulau. Sedangkan di sesi dalam, terdapat pepohonan lebat yang juga membentuk lingkaran.

Sesampainya di sana, kami pun memutuskan demi makin mengetahui gili tersebut dan berjalan satu putaran mengitarinya. Cuma berada seorang gardu kecil di pulau gili ini, sisanya selalu alami tanpa modifikasi tangan-tangan manusia. Kesan liar serta eksotis pastinya makin kentara pada Gili Gendis tersebut. Berhenti berkeliling, Fakhrurozi yang senang bercanda juga kembali berkelakar.

“Nanti apabila kalian pulang ke Jakarta, kalian mampu gossip bahwa kalian telah berjalan kaki keliling seorang pulau,” selorohnya.

Eksotisme Pantai Tangsi yg Merah Muda Merona

Pesisir pantai memang pas jadi destinasi tamasya kamu ketika usai pekan atau long weekend. Pantai yang berulang kita kunjungi seandainya pasirnya berwarna hitam, mungkin sudah sering. Pasir berwarna putih juga amat mengundang decak kagum. Namun pernahkah kamu mengunjungi pesisir pantai yang mempunyai hamparan pasir berwarna pink? Kalau mempelajari berarti kamu diharuskan berencana demi pelesir menuju Pantai Tangsi.
Pantai Tangsi ini dalam sebelah Tenggara Pulau Lombok, tepatnya pada Desa Temeak, Kecamatan Jerowaru Lombok Timur dengan berada sekitar 500 meter sebelum Tanjung Ringgit atau selingkungan 80 km dari Kota Mataram Indonesia. Kita mungkin akan tercengang melihat perpaduan pasir merah muda merona dengan laut hijau kebiruan yang ada dalam pantai Tangsi. Pasir Pantai Tangsi tersebut berwarna kemerahan karena terkena perpecahan hewan karang yang bernama Hontrema Rubrum yang terdapat dibawah laut pantai Tangsi.
Kekayaan bawah laut pantai ini sungguh jempolan. Tak butuh menyelam terlalu pada karena air yang dangkal sangat pas demi melongok keragaman biota laut sehingga anda mampu bebas berenang juga snorkeling tanpa khawatir akan arus ombak yang deras karena berada pada suatu cekungan atau teluk yang menciptakan ombak tidak terlalu panas menghantam daratan Pantai Tangsi.

Kebersihan pantai yang selalu selalu terjaga begitu juga menjadi satu diantaranya kelebihan dari pantai ini. Sudut panorama yang sukses dinikmati yang berikutnya yaitu pemandangan bukit yang ada pada sekitaran pantai Tangsi ini, lokasi anda menggunakan semilir angin juga eksotisme pantai dari kontra bukit. Pingiran pantai yang dihiasi pohon berdahan kering ini tampak amat artistik juga dapat menjadi salah satu pilihan spot favorit untuk berfoto bahkan bisa jadi inspirasi pasangan yang bakal menikah demi lokasi pre wedding.

Berwisata Sehari Semalam, Pulau gili Trawangan Urutan Ketiga

Website perjalanan, TripAdvisor, merilis TripIndexIsland Sun 2013 yakni perbandingan biaya tamasya seorang malam demi 2 orang di 20 pulau-pulau prioritas bertamasya nomor satu dalam Asia Tenggara.

TripAdvisor TripIndexIsland Sun dibuat berpatokan pada jumlah biaya total untuk 2 orang menginap di hotel mega bintang empat, makan dengan dua hidangan dengan minuman kelapa muda, bir, pijat dengan sewa sepeda serta peralatan selam. Biaya yang dikumpulkan akurat demi saat 16 September hingga tiga Oktober 2013.

Pulau yang sangat terjangkau untuk liburan seorang hari seorang malam demi pengunjung Singapura yaitu Koh Phangan dalam Thailand juga biaya total TripIndex sebesar Rp dua.647.186. Sedangkan Gili Trawangan, dalam Pulau Lombok, NTB, ada dalam lokasi ketiga dengan biaya Rp 2.932.920.
Pulau pasti mahal ditempati Sentosa Island pada Singapura serta biaya TripIndex sebesar Rp sembilan.706.016 atau tiga kali lipat biaya Koh Phangan. Lainnya Langkawi Malaysia, serta total biaya sebesar Rp enam.314.679.

“Menyambut musim liburan habis tahun, TripIndexIsland Sun membantu pengunjung mengenal apa yang unggulan merekapun peroleh dan uang yang merekapun gunakan,” kata Juru Berbicara TripAdvisor, Jean Ow-Yeong dalam siaran pers, Jumat
Bagi Jean, daftar tersebut memperlihatkan jika Koh Phangan di Thailand ialah target wisata pulau yang paling terjangkau, sedangkan Sentosa Island pada Singapura adalah yang paling mahal. “Pemicu terhebat dari biaya-biaya itu sebagai harga hotel diikuti serta pijat untuk 2 orang,” bebernya.

Ketika biaya menginap dalam hotel adalah biaya yang wajib besar dalam daftar TripIndex, pembeda ternama dalam biaya antara destinasi liburan termurah serta termahal ialah biaya sewa sepeda dan peralatan selam.

Dan biaya Rp satu.325.388 demi menyewa sepeda, Singapura hampir 5 kali lipat lebih mahal dibandingkan serta PhuQuoc Island (Rp 54.763) di Vietnam.

Penyewaan peralatan selam tak terhidang di Singapura, namun biaya sewa dua kayak merupakan Rp satu.488.792 atau 34 kali lebih mahal dibandingkan dengan biaya penyewaan media selam dalam Koh Phi Phi Don, Thailand (Rp 43.466).

Rata-rata harga kamar yang termurah berada dalam Penang Malaysia (Rp satu.426.337) sedangkan yang pasti mahal, hampir tiga kali lipatnya berada pada Palawan, Filipina dan biaya Rp tiga.848.028 per malam.

Pulau-pulau pada Thailand memberikan nilai paling baik sesuai serta biaya yang dikeluarkan, serta lima pulau masuk pada daftar 10 teratas pulau yang wajib terjangkau.
Kendatipun Pulau Sentosa di Singapura sebagai pulau yang wajib mahal dalam wilayah ini juga biaya tertinggi demi semua kategori kecuali biaya hotel, Malaysia malah mempunyai 4 pulau dalam registrasi destinasi wisata pulau termahal dalam Asia Tenggara.

Trio Pulau gili di Lombok yang Di senangi Turis

Nama Gili Air, Gili Meno, dan Pulau gili Trawangan dalam Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ibarat magis dan sangat membuat pengunjung terpesona tapi keindahannya juga betah berlama-lama menghabiskan liburan.
Pemprov NTB tak berhasrat menyia-nyiakan potensi tiga gili itu untuk menyenangkan pengunjung sebanyak mungkin. Jalan ke Bangsal, pelabuhan penyeberangan ke tiga pulau gili terus menerus diperbaiki. Jarak tempuh semakin dipercepat juga membuat alternatif pintas dari Mataram-Senggigi juga Bangsal.
Ini ialah jalan tercepat menuju Gili Air, Meno juga Trawangan dari Mataram, ibukota Provinsi NTB. Selain hebat, menyusuri pantai barat Pulau Lombok, pelancong bakal dibuai menurut indahnya pantai berpasir putih serta hijaunya pohon kelapa. Tidak perlu terburu-buru menuju Bangsal. Pasalnya, keindahan pantai barat Pulau Lombok jangan hingga terlewatkan. Pantai pada Lombok dapat disebutkan selalu bersih atau memilah tidak tercemar.

Keindahan pantai di Pulau Lombok tidak pelak mencetak turis makin tergila-gila untuk dari menikmatinya. Pantai di Gili Air, Meno serta Trawangan mencurahkan turis pilihan untuk berlibur pada Lombok. Selain Pulau Lombok, Provinsi NTB memperoleh Pulau Sumbawa. Biasanya wisatawan yang berhasrat berlibur di Pulau Lombok menginginkan destinasi liburan yang tak terlalu jauh dari Kota Mataram tetapi memberikan kesan mendalam.

Persyaratan ini agaknya dipenuhi tetapi trio gili ini. Ketika itu ketiga pulau gili ini identik juga pariwisata Lombok. Keindahan bawah lautnya dengan tambahan wisatawan dalam dan luar negeri memadati ketiga pulau gili, dewasa ini musim liburan, menyebabkan nama Lombok perlahan-lahan semakin dikenal hingga ke internasional.

Menyeberang ke Gili Air, Meno, dengan Trawangan juga semakin gampang. Dari Mataram, Kita mampu menyusuri pantai Batubolong, pantai Senggigi, pantai Malimbu. Inilah pantai-pantai yang tetap dicintai pelancong atau mampu dibilang “wajib” dikunjungi jikalau ada pada Pulau Lombok.
Saat sore hari, menyusuri pantai barat Pulau Lombok sungguh menawan. Matahari mulai bergerak menuju peraduannya. Untuk Anda yang telah terbiasa menikmati pantai Senggigi, siap-siaplah terpukau dan pantai Malimbu. Jangan ragu untuk usai pada sini dan kecanduan keindahan pantai Malimbu. Abadikan kenangan itu dalam sebuah foto.

Keeksotisan pantai barat Lombok menciptakan perjalanan Anda menuju Bangsal terasa begitu hebat. Ciri lewat Bangsal ialah melewati rumah-rumah penduduk juga berpapasan dengan cidomo, transportasi khas Lombok yang menggunakan kuda.
Ketenaran Lombok inilah yang mendapatkan rombongan Burufly.com dengan lima pemenang duel foto “Explore Indonesia” yakni Irvan Darmawan, Hadi Setia Darma, Afriandi, Tirta Subhakti Winata, dengan Hendro Jap dalam pertama Juli 2013 diundang demi melihat langsung pesona Gili Air, Meno, juga Trawangan.
Sekarang rombongan yang difasilitasi tetapi HIS Tour & Travel rupanya tidak memilih menggunakan perahu dari pelabuhan Bangsal, namun mencarter perahu pada pantai Kecinan. Untuk ke pelabuhan Bangsal butuh kondisi 15 menit lagi dari Kecinan.
Dari pantai Kecinan, Gili Air, Meno, juga Trawangan terlihat amat lanjut menyajikan keindahannya. Sembari menunggu perahu yang bakal mengantarkan rombongan, kelima pemenang partai foto tidak henti-hentinya mengarahkan kamera merekapun menuju kerumunan anak-anak yang sedang mandi di pantai. Juga riangnya anak-anak itu dipotret sembari berenang di pantai berpasir putih itu.
Dari pantai Kecinan ke Gili Air cuma memerlukan waktu tetangga 30 menit. Ombak kelihatan rileks dan perahu pun melaju menuju pulau gili pembuka yakni Pulau gili Air. Keras terik matahari siang itu bukan menyurutkan perhatian Irvan, Hadi, Afriandi, Tirta, dengan Hendro untuk memotret obyek menarik di Gili Air. Saat ini, keberadaan cottage sejak tumbuh pada selama pantai, kemudian lalang pengunjung serta perahu yang silih berganti merapat meraih semua penyelam.

Perjalanan lalu bersama menuju Pulau gili Meno. Pengunjung Pulau gili Meno tidak sebanyak Gili Air serta Gili Trawangan. Tetapi membuka Pulau gili Meno, setelah 20 menit perjalanan dari Gili Air, rombongan dibangun terkejut oleh ayunan gelombang sehingga menciptakan perahu terguncang.
Meski terus berharap mencari lokasi demi menepi, namun gelombang makin lama justru bertambah hebat, sehingga terpaksa rencana bersandar di Meno dibatalkan. “Ombaknya besar. Kita langsung saja menuju Trawangan,” ucap pemandu rombongan, Surya Pratama.

Perahu pun diarahkan menuju Trawangan. Inilah gili yang dapat dibilang primadona pariwisata Pulau Lombok. Nama Trawangan tidak lepas dari Pulau Lombok, dan sebaliknya. Itu dibuktikan juga begitu padatnya perahu juga speed boat hilir mudik mengantarkan pengunjung. Tidak sekedar mengantarkan wisatawan dari daratan Pulau Lombok, speed boat ini dan melayani pengunjung dari Bali yang ingin ke Trawangan.
Setelah berlayar sekota 20 menit dari Pulau gili Meno, kembali perahu dibangun oleng tetapi gelombang begitu mendekati pantai Trawangan. Dibutuhkan kepiawaian nakhoda perahu untuk meraih perahunya menuju pinggir pantai. Gelombang yang cukup besar membuat rombongan diwajibkan bersabar menjejakkan kaki dalam Trawangan.
Kesulitan demi menepi dapat dimaklumi, karena pada pantai Trawangan dipenuhi perahu. Nakhoda berupaya demi mencintai celah untuk sandar di diantara perahu-perahu ini pada tengah ombak yang terus bergelora. “Ini lagi musim ramai kunjungan pelancong. Menjadi anda agak tidak gampang demi berhasil berlabuh di pantai,” ucap Surya.

Benar serta, Trawangan begitu ramai pelancong. Bule-bule hilir mudik, pelancong domestik ikut berbaur, cidomo dengan klakson khasnya juga tak dipecundangi ramainya. Setiap restoran di Trawangan dipenuhi wisatawan untuk santap siang. Trawangan kini mulai ditata yaitu destinasi tamasya kelas dunia. Penginapan sejak menjamur dalam selama pantai timur. Kafe dan restoran turut berkembang sejalan serta sejak meningkatnya pengunjung yang asal.
Bukan terasa berlibur dalam Trawangan sepertinya demikian tangkas. Idealnya menggunakan suasana Trawangan butuh keadaan sehari semalam. Siang hari ramai wisatawan beraktivitas, sementara malam hari, kafe-kafe dalam selama pantai mulai “hidup”. Trawangan sepertinya tidak pernah tidur, fit siang maupun malam. Pengunjung juga tidak hendak kehilangan kondisi sedikit pun demi mereguk keindahan Trawangan.

Tanpa terasa, sore semakin mendekat. Rombongan Burufly.com bergegas ke perahu untuk segera kembali ke pantai Kecinan. Sebelum perahu melaju menuju arah Kecinan, Surya mengajak rombongan demi snorkeling menggunakan keindahan bawah laut Gili Meno. Wow… betapa indahnya. Pantaslah bahwa pelancong betah berlama-lama berlibur di trio pulau gili dalam Pulau Pulau Lombok ini…